Delegasi PA Kudus mengikuti rapat tim Penyusun Buku Sejarah MIT (Mahkamah Islam Tinggi) dan

tim majalah mediasi (media edukasi dan silaturahim) yang diadakan oleh PTA Semarang secara hybrid.

Ketua Pengadilan Agama Kudus, H. Abdul Halim Muhamad Sholeh, Lc., M.Ec., M.H dan Hakim Pengadilan Agama Kudus, Mohammad Imaduddin, S.Sy., M.H. mengikuti rapat hybrid tim Penyusun Buku Sejarah MIT (Mahkamah Islam Tinggi) dan tim majalah mediasi (media edukasi dan silaturahim) yang diadakan oleh PTA Semarang bersama dengan Yang Mulia WKPTA, Hakim Tinggi, Panitera Tinggi, Ketua-Ketua Pengadilan Agama dan peserta zoom online dari perwakilan wilayah dari 6 koordinator se-jawa tengah di Aula PTA Semarang, senin 5 Agustus 2024.

Ketua Pengadilan Tinggi Agama Semarang Yang Mulia Dr. H.  Zulkarnain, S.H., M.H. memberikan sambutan, bahwa penyusunan buku “Peran dan Kontribusi Mahkamah Islam Tinggi (MIT) dalam Pembaruan Hukum dan Peradilan” akan ditargetkan untuk diselesaikan pada bulan September 2024 dan diseminarkan dalam simposium sekaligus berbarengan dengan peresmian Taman Pendidikan Al Quran Kyai Mojo PTA Semarang. Mahkamah Islam Tinggi merupakan bukti dan cikal bakal sejarah perjuangan eksistensi peradilan Agama di Jawa Tengah dan di Nusantara. Konon Mahkamah Islam Tinggi mempunyai kewenangan berupa pengadilan tingkat tinggi islam bagi seluruh wilayah hindia Belanda meliputi Pulau Jawa, Madura dan Luar Pulau Jawa (namun tesis ini masih perlu penelitian lebih lanjut). Hal ini dikarenakan masa-masa berdirinya MIT terjadi sebelum berdirinya Mahkamah Agung dan menjelang peralihan kemerdekaan Republik Indonesia. Buku dan penelitian yang membahas tentang MIT ini, sebelumnya hanya berupa serpihan-serpihan dan belum tersusun secara rapi. Beberapa manuskrip-manuskrip MIT masih ada dan tersimpan di Perpustakaan Takmir Masjid Agung Solo, dan kiranya masih banyak saksi-saksi perjuangan MIT yang masih hidup dan menarik untuk ditelusuri.

Kemudian untuk konsep majalah mediasi (media informasi dan silaturrahim) PTA Semarang akan dibentuk seperti majalah Komisi Yudisial dengan ukuran yang lebih besar dan dibentuk menjadi majalah digital. Majalah mediasi akan dicetak hardcopy untuk Pengadilan-Pengadilan Agama se-jawa tengah dan Mahkamah Agung. Majalah tersebut akan terbit dua kali dalam setahun. Beliau merencanakan majalah ini menjadi majalah internasional dengan 3 bahasa, yaitu bahasa arab, bahasa Indonesia dan bahasa inggris. Majalah ini akan menjadi wadah bagi para penulis-penulis di jawa tengah untuk upgrade pembaruan hukum dan peningkatan nilai-nilai ilmu pengetahuan. “kita akan cari tema yang aktual dan kesuksesan teman-teman yang berkaitan dengan itu, seperti halnya dengan tema modernitas peradilan dan informasi terbaru dari badilag maupun mahkamah agung.” Lanjutnya.

 Pengadilan Agama Kudus, MANTAP (Melayani, Amanah, Normatif, Transparan, Akuntabel, Profesional).

 (M.I.)